PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
PROSEDUR
PEMBIBITAN KELAPA SAWIT
NO. PSM/AGR-KBN/03
Status
Dokumen
|
|
No.
Distribusi
|
|
DISAHKAN
Pada tanggal 15
Februari 2013
Dimpos Giarto Valentino Tampubolon
Direktur Utama
FRM/JKO-WKM/15-00
07 Mei 2012
SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN
Tanggal
|
Catatan Perubahan
|
Alasan Perubahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
Tujuan
Memberikan pedoman agar diperoleh bibit berstandar tinggi dan tidak cacat
sehingga diperoleh pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang sehat dan kuat.
2.
Ruang Lingkup
Prosedur ini diterapkan diseluruh afdeling mulai dari persiapan lahan
pembibitan, penerimaan kecambah sampai bibit siap ditanam di areal lahan
perkebunan.
3.
Pengertian/Definisi
3.1.
Kecambah adalah bahan tumbuh tanaman kelapa sawit.
3.2.
Pre
nursery/PN adalah lokasi penanaman kecambah sampai dengan bibit
siap untuk dipindah ke main nursery.
3.3.
Main
nursery/MN adalah lokasi pemeliharaan bibit sawit sampai cukup
umurnya dengan penampilan fisiologis baik untuk siap ditanam dilapangan.
3.4.
Babybag adalah Kantong
plastik kecil yang berisi media tanam tempat penyemaian kecambah.
3.5. Polybag adalah Kantong plastik besar yang berisi media tanam
tempat bibit kelapa sawit tumbuh.
3.6.
Top Soil adalah lapisan tanah bagian atas (kedalaman + 20-30 cm).
3.7.
Bibit double tone
adalah kecambah bertunas dua
4.
Referensi
4.1.
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
4.2.
Instruksi Kerja Seleksi
Cara Selesi Kecambah (ISK/AGR-KBN/04-00)
4.3.
Instruksi Kerja Seleksi
Cara Mananam Kecambah (ISK/AGR-KBN/05-00)
4.4.
Instruksi Kerja Seleksi
Cara Pemeliharaan di Pre Nursery (ISK/AGR-KBN/06-00)
4.5.
Instruksi Kerja Seleksi
Cara Pemeliharaan di Main Nursery (ISK/AGR-KBN/07-00)
4.6.
Item Pekerjaan DNHK
4.7.
Rekomendasi Jenis dan Dosisi Pemupukan di TBM dan TM.
5.
Ketentuan Umum
5.1.
Kebijakan pengadaan kecambah merupakan kewenangan dari
Kantor Pusat (JKO).
5.2.
Produsen kecambah harus merupakan badan/institusi/perusahaan
penghasil benih yang dilegitimasi oleh
pemerintah.
5.3.
Waktu pemeliharaan bibit di pre nursery adalah 0 s/d 3 bulan, waktu
pemeliharaan bibit di main nursery
adalah 4 s/d 12 bulan.
5.4.
Penempatan bibit dalam satu generasi pada zona atau area
yang sama dan menyiapkan satu blok untuk penempatan bibit seleksi double tone dan satu blok untuk bibit Upgrade.
5.5.
Bibit mati harus tetap dikumpulkan di dalam kemasan yang aman
dan disimpan dalam gudang pembibitan sebelum dimusnahkan oleh tim yang tunjuk
manajemen. Tetapi apabila diperkirakan kondisi kematiannya dapat menyebabkan
penularan atau sanitasi yang buruk bagi bibit lain maka segera dikeluarkan dari
blok, namun ruang yang ditinggalkan harus tetap dikosongkan sampai bibit
berpindah satu generasi tersebut ke MN.
5.6.
Penempatan bibit di MN dalam satu generasi pada zona atau
area yang sama dan menyiapkan satu blok untuk penempatan upgrade dan bibit tua (mature
seeding).
5.7.
Petugas lapangan (Mandor Pembibitan/Asisten Afdeling)
memastikan setiap pengiriman harus tertanam pada hari yang sama, jika belum
tertanam pada hari yang tersebut Petugas lapangan (Mandor Pembibitan/Asisten
Afdeling) harus menempatkan petugas
keamanan untuk penjagaan atau pengembalian bibit ke MN asal dengan status trip
tiket “titipan” ke Mandor Pembibitan/Asisten Pembibitan.
6.
Rincian Prosedur
6.1. Flowchart
Kegiatan
6.2. Penjelasan
Flowchart
6.2.1 Kegiatan Persiapan
Areal Pembibitan Pre Nursery
Asisten Pembibitan dibawah pengawasan Asisten Afdeling merencanakan dan membuat areal pembibitan dengan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a.
Menentukan lokasi pembibitan, lokasi di pilih pada tanah
datar, rata dan dekat dengan lokasi penanaman kelapa sawit.
b.
Membersihkan areal pembibitan dibersihkan dari
gulma dan padatkan tanahnya.
c.
Membuat saluran drainase untuk penyiraman bibit.
d.
Membuat bedengan dengan lebar 0,80 m, jarak antar
bedengan 0,8 cm, tepi bedengan dibatasi dengan bambu atau kayu dengan
ukuran panjang10-20 meter; lebar 10 cm; tinggi 2 cm.
e.
Membuat naungan, dengan lebar minimal selebar bedengan
dan tinggi 2 m. Tiang
dibuat dari bambu atau kayu
setinggi 2 m, dan jarak antar tiang 3 m. Atap dari pelepah kelapa sawit. Tingkat
kegelapan didalam naungan tidak boleh 60% shade
(kegelapan).
f.
Jumlah bibit dalam satu bedengan 2.000 s/d 2.500
kecambah.
6.2.2 Kegiatan Persiapan dan pengisian media tanam pada babybag
3 (tiga) hari s/d 7 (tujuh) hari setelah menerima
pemberitahuan dari JKO akan kedatangan kecambah dari produsen, Mandor
Pembibitan dibawah pengawasan Asisten Pembibitan mempersiapkan babybag dan media tanamnya, sebagai berikut:
a.
Ukuran babybag panjang
: 5 cm, lebar : 10 cm, ketebalan: 0,15 mm, warna hitam dengan terdapat
lubang-lubang drainase.
b.
Kebutuhan babybag
untuk penanaman kecambah di tambah 2%.
c.
Tanah yang digunakan untuk media adalah tanah lapisan
atas (top soil), gembur,
subur serta tidak tercampur
batu-batuan dan kerikil.
d.
Top soil diayak dengan ayakan 0,5 – 1,0 cm
untuk memisahkan bongkah-bongkah tanah, sisa-sisa akar dan kerikil, tumpukan
tanah yang telah diayak diusahakan tidak kehujanan sebelum pengisian ke babybag (harus ditutup
plastik atau bahan lainnya).
e.
Tanah yang telah diayak
dicampur dengan pupuk RP (Rock Phospate) 4m3
tanah dicampur
dengan 50 kg RP. Pada saat
pencampuran, tanah harus kering dan pencampuran dengan pupuk RP harus merata.
f.
Isikan tanah ke dalam babybag kemudian dipadatkan dengan
tangan (tidak dibenarkan mengisi tanah
basah apalagi berkadar liat tinggi kedalam babybag karena akan terjadi
pemadatan yang berakibat buruk terhadap pertumbuhan akar).
g.
Permukaan tanah harus berjarak 1-2 cm dari bibir atas babybag.
h.
Babybag disusun
rapat dan rapi sehingga membentuk bedengan dengan muatan antara 10 s/d 12 babybag melebar dan panjangnya
tergantung dari lahan yang tersedia.
i.
Pinggiran bedeng dipasang palang kayu agar babybag tidak roboh, antara bedengan
dibuat jalan kontrol dengan lebar 0,6–1,0 meter memanjang persemaian; barisan babybag paling pinggir terletak 30 cm
dari tepi atap naungan.
j.
Pengisian babybag
harus siap minimal 2 (dua) minggu sebelum kecambah ditanam dan disiram setiap hari
sampai waktu penanaman kecambah.
k.
Asisten pembibitan harus memastikan setiap
areal/bedeng pembibitan diidentifikasi
dalam satu jenis generasi tanam, caranya dengan membuat papan label ukuran 25
cm x 35 cm dengan memuat:
a.
Jenis bibit
: ...................
b.
Sumber bibit : ...................
c.
Tanggal tanam :....................
d.
Jumlah bibit
:....................
l.
Mandor pembibitan harus memonitor dan mengontrol tenaga pelaksana (tenaga borongan) dan
mencatat secara harian pada Buku Kegiatan Mandor (BKM) dengan lengkap dan benar
setiap pekerjaan tenaga borongan.
m.
Mandor PembibitanI / Asisten Pembibitan harus memastikan
catatan pada BKM sesuai dengan kondisi dilapangan dengan cara diparaf pada
kolom hasil kerja.
6.2.3 Kegiatan penerimaan kecambah di lokasi
Asisten Pembibitan memeriksa pada setiap kedatangan
kecambah dari produsen untuk memastikan kecambah yang diterima sesuai dengan
kecambah yang dipesan baik jumlahnya maupun spesifikasinya. Pemeriksaan yang
dilakukan adalah :
a.
Memeriksa surat pengantar barang dari produsen kecambah.
b.
Memeriksa surat pengantar barang dan surat perintah jalan
dari ekspedisi.
c.
Memeriksa kelengkapan,
keaslian dan keutuhan segel
yang dipasang pada setiap kotak.
d.
Menghitung jumlah kotak yang diterima dan mencocokkan
dengan surat pengantar barang.
e.
Memeriksa
kondisi fisik kotak kecambah
yang diterima berikut semua segel dan seal yang terpasang sesuai ketentuan (baik, cacat/rusak, bekas benturan, bekas
dibongkar atau ditukar). Apabila
ditemukan kelainan segera membuat
berita acara pemeriksaan segel & seal, dilaporkan pada hari itu juga ke Estate Manager tembusan ke JKO.
6.2.4 Kegiatan seleksi kecambah
Seleksi kecambah adalah
kegiatan memisahkan kecambah dengan kriteria normal, double, triple dan afkir. Tahapan
dalam kegiatan ini adalah :
a. Sebelum melakukan seleksi dan penanaman kecambah,
Asisten Pembibitan harus memberi pengarahan dan peragaan kepada pelaksana
lapangan/penanam kecambah tentang pemisahan kriteria tersebut dan cara menanam
kecambah yang benar.
b. Kecambah yang afkir dipisahkan dalam tempat
tersendiri untuk selanjutnya dimusnahkan.
c. Asisten pembibitan dibantu oleh Mandor pembibitan
harus selalu memonitor para tenaga lapangan dalam melakukan seleksi dan
penanaman kecambah. Cara menanam kecambah mengacu pada Instruksi Kerja Cara
Menanam Kecambah (ISK/AGR-KBN/05)
d. Selesai melakukan seleksi dan penanaman, Mandor
Pembibitan mencatat dalam Buku Kegiatan Mandor (BKM), mencatat dalam formulir
Seleksi dan Tanam Kecambah (FRM/AGR-KBN/09-00) dan selanjutnya meyiapkan Berita Acara Seleksi
Kecambah Afkir dan Penanaman (FRM/AGR-KBN/03-00) yang harus ditandatangani oleh Mandor
Pembibitan, Asisten Pembibitan, Asisten Kepala dan Estate Manager.
6.2.5 Kegiatan Pemeliharaan di PN
Selama dalam masa pemeliharaan di
PN, bibit harus mendapat mendapat perawatan, yaitu :
a.
Pemupukan dengan
dosisi sesuai rekomendasi yang anjurkan.
b.
Melakukan pengendalian gulma dan hama.
c.
Melakukan penyiraman yang dilakukan 2 (dua) kali
sehari dilakukan pada pagi hari antara
jam 5.30 s/d 8.30 dan sore hari pada jam 15 s/d jam 17.30.
d.
Melakukan seleksi terhadap bibit, bibit yang
pertumbuhannya abnormal langsung dimusnahkan.
e.
Setiap hari harus dilakukan Stok Opname Bibit Kelapa
Sawit. (FRM/AGR-KBN/04-00)
f.
Asisten Pembibitan harus memastikan pemeliharaan di PN
berjalan dengan konsisten.
6.2.6 Kegiatan Perpindahan dari PN ke MN (Transplanting)
a.
1 (satu) bulan menjelang transplanting, Asisten pembibitan harus merencanakan dan
mempersiapkan lahan dan media bibit.
b.
Bibit yang keluar dari PN harus dilakukan seleksi, bibit
yang abnormal harus dipisahkan dan tidak diperbolehkan dipindah ke MN. Hasil
seleksi harus dibuatkan Berita Acara
Seleksi PN ke MN (FRM/AGR-KBN/10-00) yang harus ditandatangani oleh Mandor Pembibitan, Asisten Pembibitan,
Asisten Kepala dan Estate Manager.
c.
Setiap pengeluaran bibit
dari PN MN harus dibuatkan Trip Ticket Pengiriman Bibit (FRM/BUM/..00).
d. Penggantian
Babybag harus dilakukan dengan
hati-hati. Polybag yang digunanakan
berukuran 40cm x 50 cm x 0,2 mm, Jarak penempatan polybag 70 cm x 70 cm.
e. Mandor
pembibitan mencatat semua kegiatan transplanting di Buku Kegiatan Mandor (BKM).
f. Asisten
Pembibitan harus memastikan pemeliharaan di MN berjalan dengan konsisten.
6.2.7 Kegiatan Pemeliharaan di MN
Selama dalam masa pemeliharaan di
MN, bibit harus mendapat mendapat perawatan, yaitu :
a.
Pemupukan dengan
dosisi sesuai rekomendasi yang anjurkan.
b.
Melakukan pengendalian gulma dan hama.
c.
Melakukan penyiraman yang dilakukan 2 (dua) kali
sehari dilakukan pada pagi hari antara
jam 5.30 s/d 8.30 dan sore hari pada jam 15 s/d jam 17.30.
d.
Melakukan seleksi terhadap bibit, bibit yang
pertumbuhannya abnormal langsung dimusnahkan.
e.
Setiap hari harus dilakukan Stok Opname Bibit Kelapa
Sawit. (FRM/AGR-KBN/07-00)
7.
Daftar Dokumen Pendukung.
7.1.
Seleksi dan Tanam
Kecambah (FRM/AGR-KBN/09-00)
7.2.
Berita Acara Seleksi
Kecambah Afkir dan Penanaman (FRM/AGR-KBN/03-00)
7.3.
Stok Opname Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery (FRM/AGR-KBN/04-00)
7.4.
Stok Opname Bibit Kelapa Sawit Main Nursery (FRM/AGR-KBN/07-00)
7.5.
Berita Acara Seleksi PN ke (FRM/AGR-KBN/10-00)
7.6.
Trip Ticket Pengiriman
Bibit PN ke MN (FRM/AGR-KBN/11-00)
8.
Lampiran
Tidak ada
Komentar
Posting Komentar