Langsung ke konten utama

PROSEDUR PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT





PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI



PROSEDUR
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

NO. PSM/AGR-KBN/08






Status Dokumen

No. Distribusi


 



DISAHKAN
Pada tanggal   15 Februari 2013




Dimpos Giarto Valentino Tampubolon
Direktur Utama

FRM/JKO-WKM/15-00
07 Mei 2012

SEJARAH  PERUBAHAN DOKUMEN

Tanggal
Catatan Perubahan
Alasan Perubahan
15/02/2013
Perubahan terjadi pada identitas Perusahaan berupa Logo
Prestasi Perusahaan memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 SMM





















































1.        Tujuan
Mencegah munculnya Hama dan Penyakit serta pengendalian bila terjadi serangan hama dan penyakit di kebun dengan menerapkan praktek pertanian yang baik, secara aktif memantau munculnya hama dan penyakit dan jika diperlukan, melaksanakan langkah-langkah kendali efektif untuk meminimalkan kemungkinan hilangnya hasil panen sehubungan dengan dampak wabah ini.

2.        Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman pembibitan, TBM dan TM.

3.        Pengertian/Definisi
3.1.    TBM (tanaman belum menghasilkan) adalah tanaman kelapa sawit pada masa sebelum panen (dimulai dari saat tanam sampai panen pertama) yaitu berlangsung 30-36 bulan.
3.2.    TM (tanaman menghasilkan) adalah tanaman kelapa sawit yang telah berproduksi dan dipanen.

4.        Referensi
4.1.    Rekomendasi cara dan dosis penggunaan pestisida dari produsen
4.2.    Prosedur Tanggap Darurat Keracunan Pestisida (PSM/AGR-KBN/10)
4.3.    Instruksi kerja Pemberantasan Hama Tikus (PSM/BAGR-KBN/26)

5.        Ketentuan Umum
5.1.    Manajemen Perkebunan perlu membangkitkan kesadaran akan pentingnya pendeteksian sedini mungkin (early warning system) atas munculnya hama dan penyakit dan secara aktif mempromosikan praktek pertanian yang baik sebelum diperlukan langkah pengendalian skala besar.
5.2.    Pengawasan secara rutin terhadap kemungkinan munculnya hama dan penyakit harus dilakukan oleh Mandor di perkebunan   bahkan di areal dimana sebelumnya diketahui tidak pernah terjadi wabah tersebut.
5.3.    Gulma yang menguntungkan harus di tanaman di lokasi strategis untuk mendorong datangnya predator alami. Jangan menghancurkan gulma lunak yang tidak perlu atau melakukan penyemprotan dengan bahan kimia secara membabi-buta,  terutama di daerah yang sudah pernah mengalami wabah.
5.4.    Prinsip-prinsip Manajemen Hama Terpadu harus diterapkan untuk mengendalikan hama dan penyakit dengan kendali biologi seperti Burung Hantu, Elang, Rajawali, dan lain-lain perlu digalakkan.

6.        Rincian Prosedur
6.1.    Pengendalian Hama
1.    Pengendalian Ulat Api dan Ulat Kantong
Ulat Api dan Ulat Kantong adalah hama serius pada kelapa sawit. Ulat ini memakan jaringan daun dan jika terdapat dalam jumlah besar praktis dapat meniadakan daun kelapa sawit. Areal yang terkena harus ditangani sepenuhnya sebagai berikut:
a.    Umur tanaman < 3 tahun, bila rata-rata pupulasi larva < 10 ekor/pelepah dan arealnya terbatas maka dilakukan handpicking. Bila rata-rata populasi larva > 10 ekor maka dilakukan penyemprotan insektisida atau virus dengan knapsack spayer atau mist blower.
b.    Umur tanaman 3 - 7 tahun, semprot insektisida atau virus menggunakan mist blower atau pulsfog. Infus akar dengan insektisida sistemik bila areal serangannya terbatas.
c.    Umur 7 atau lebih, semprot insektisida atau virus menggunakan pulsfog. Infus akar dengan insektisida sistemik bila areal serangannya terbatas.

2.    Pengendalian Tikus
Pada TBM tikus menyerang umbut/titik tumbuh, gejala serangannya berupa bekas gerekan, lubang-lubang pada pangkal pelepah. Pada TM, selain menyerang bunga betina dan bunga jantan, juga memakan daging buah baik pada tandan muda maupun yang sudah matang. Pengendaliannya adalah sebagai berikut:
a.    Pengendalian tidak terbatas pada tempat yang diserang saja, tindakan pengendalian juga dilakukan secara menyeluruh, tidak tergantung pada ada atau tidaknya serangan diareal tersebut.
b.    Pengendalian dilakukan dua kali setahun tanpa memperhatikan ada atau tidaknya serangan di areal tersebut (rotasi mati).
c.    Pengendaliannya dilakukan dengan dengan cara pemberian umpan Klerat RM-B atau umpan jenis lainnya yang direkomendasikan.

3.    Pengendalian Rayap
Menyerang TBM dan TM dengan menggerek dan memakan pangkal pelepah, jaringan batang, akar dan pangkal akar, daun. Pengendaliannya adalah :
a.   Melakukan sensus di seluruh blok setelah diketahui adanya gejala serangan di blok bersangkutan.
b.   Jika ditemukan pohon yang terserang maka ditentukan kriteria serangannya atas dasar gejala luar yang terlihat. Serangan ringan, jika ada lorong rayap yang terbuat dari tanah yang berada dipermukaan batang dan mengarah ke bagian atas. Serangan Sedang, jika adanya beberapa daun pupus yang layu atau kering, sedangkan pelepah bagian bawah masih berwarna hijau dan normal. Serangan berat, jika serangan sudah sampai ke titik tumbuh.
c.   Pengendalian rayap yang efektif adalah dengan menghancurkan sarangnya dan membunuh semua anggota koloni rayap.
d.   Pengendalian rayap dillakukan berdasarkan berat atau ringannya serangan. Pengendaliannya larutan insektisida dengan dosis yang direkomendasikan.





4.    Pengendalian Adoretus dan Apogonia
Hanya terdapat di pembibitan. Kumbang Adoretus sp  menyerang daun dan memakan sebagian kecil dari daun bagian tengah. Kumbang Apogonia sp menyerang bagian pinggir dan membuat robekan besar pada pinggir helaian daun.
a.    Jika ada serangan dan populasi hama melampau tingkat populasi kritis maka perlu dilakukan tindakan pengendlian.
b.    Di pembibitan tingkat populasi kritis berkisar 5 s/d 10 ekor kumbang Adoretus sp per bibit.
c.    Dilapangan tingkat populasi kritis berkisar 5 s/d 10 ekor kumbang Adoretus sp dan 10 s/d 20 ekor kumbang Apogonia sp pertanaman.
d.    Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan larutan insektisida yang dianjurkan.
e.    Penyemprotan larutan insektisida dilakukan pada sore hari dengan rotasi 1 s/d 2 kali seminggu.

5.    Pengendalian Babi Hutan
Babi hutan menyerang tanaman kelapa sawit yang baru ditanam dengan membongkar atau memakan umbinya (titik t:umbuh) sehingga tanaman mati. Pengendalian babi hutan dengan cara :
a.    Memasang umpan beracun.
b.    Untuk tanaman sisipan dapat dilakukan dengan membuat pagar individu untuk melindunga tanaman muda dari serangan babi hutan.

6.2.    Pengendalian Penyakit
1.     Pengendalian Penyakit Daun di Persemaian
Penyakit yang biasa menyerang adalah antranose (erly leaf disease), penyakit Curvularia (leaf spot disease) dan penyakit Pestalotiopsis palmarum. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida hanya bersifatkorektif, yaitu menyehatkan kembali bibit yang sakit. Fungisida yang biasa digunakan untuk pencegahan yaitu Dithane M-45/80 WP dengan konsentrasi 0,15 – 0,20%. Atau fungisida lain sesuai dengan rekomendasi.

2.  Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang
Penyakit ini menyerang tanaman kelapa sawit tua yang berumur 10 s/d 25 tahun. Penyebabnya adalah jamur Ganoderma boninense. Penendalian adalah :
a.     Pembersihan sumber infeksi (kontak akar) sebelum replanting.
b.     Melakukan sensus pokok terhadap tanaman umur empat tahun keatas. Pokok-pokok yang terserang penyakit ditandai dan yang sakit berat perlu segera ditumbangkan dan diber tanda Ganoderma tumbang (GT).
c.      Membongkar pokok yang terserang penyakit berat (semua daun benar-benar telah mengering)
d.     Pengobatan dengan fungisida. Untuk menghambat laju intensitas serangan pada pokok yang sakit (gejala ringan) digunakan fungisida Bayfidan 259 EC dengan cara trunk injection. Dosis yang digunakan yaitu 15 ml/pokok atau fungisida lain sesuai dengan rekomendasi.

3.  Pengendalian Penyakit Busuk Tandan Buah (marasmius)
Penyebab penyakit ini adalah cendawan Marasmius palmivorus menyerang tanaman kelapa sawit pada tandan muda. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara kultur teknis maupun kultur kimia.
a.    Pengendalian cara kultur teknis dilakukan denga cara :
1.    Semua bunga dan buah yang busuk dibuang.
2.    Tandan yang lewat masak jangan dibiarkan tetap berada di pohon.
3.    Tandan yang terserang berat oleh cendawan sebaiknya tidak dikirim ke PKS karena akan meningkatkan kadar asam lemak bebas.
b.    Pengendalian cara kimiawi dilakukan jika pengendalian cara kultur teknis tidak dapat menekan perkembangan penyakit. Fungisida yang dianjurkan yaitu Difolatan (Kaptafol) dosis 0,7 liter/ha dengan volume semprot 150 liter/ha atau fungisida lain yang direkomendasikan. Penyemprotan dilakukan dua minggu sekali.

4.  Pengendalian Penyakit Busuk Pucuk (spear out)
Penyakit ini menyerang di pembibitan maupun di lapangan. Tanaman yang terserang berat umumnya akan mengalami kematian karena titik tumbuhnya mengalami pembusukan. Pengendaliannya dapat dilakukan sebagai berikut :
a.    Pemotongan semua jaringan yang sakit dengan posisi agak di bawah bagian yang terinfeksi.
b.    Penyiraman atau pengolesan pada bagian yang telah dipotong dengan fungisida sistemik, yaitu  Benomil dosis 5 g bahan aktif per pokok. Hal ini bertujuan untuk melindungi serangan mikroorganisme.
c.    Pokok yang terserang berat (titik tumbuhnya sudah busuk) harus segera dibongkar. Sebelum dibongkar, harus dilakukan peracunan pohon terlebih dahulu.  

7.        Daftar Dokumen Pendukung.
7.1.      Buku Kegiatan Mandor (BKM)
7.2.      Rencana Kerja Harian (FRM/AGR-KBN/15-00)

8.        Lampiran
Tidak ada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP PANEN KELAPA SAWIT

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PROSEDUR KEGIATAN PANEN (Pemahaman - Persiapan – Pelaksanaan - Angkutan) NO. PSM/ AGR-KBN / 06 DRAFT                                                                                            Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Disusun Oleh ; Diperiksa Oleh ; FRM/ JKO-WKM / 15 -00 0 7 Mei 2012 SEJARAH   PERUBAHAN DOKUMEN Tanggal Catatan Perubahan Alasan Perubahan 15/02/2013 Perubahan terjadi pada identitas Perusahaan berupa Logo Prestasi Perusahaan memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 SMM 27/02/2015 Perubahan terjadi pada seluruh aspek dan kriteria kegiatan panen, mulai dari kegiatan persiapan panen, pelaksanaan

PROFIL PT BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

NT Corp merupakan kelompok perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat Nurdin Tampubolon yang didirikan sejak tahun 1991 . Penggunaan "NT" pada beberapa nama perusahaannya merupakan singkatan inisial namanya. Unit usaha PT Nusantara Media Mandiri ( Nusantara TV ) PT Sonvaldy Media Nusantara ( GoldBank , Info Bisnis Internasional ) PT Sonvaldy Utama Permata PT Nurdin Tampubolon Family PT Bangkitgiat Usaha Mandiri PT Cimahi Tourism Centre PT Tomtam Hitekindo PT Sonvaldy Agrotama PT Rintan Pte Ltd PT Sara Banumas Pratama PT Bintang Sakti Lenggana PT Aersupindo Abadi   Sejarah Sejak awal didirikan telah diarahkan menjadi kelompok usaha yang menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (BUM) adalah bagian dari NT Corp yang telah berdiri sejak tanggal 8 Agustus 1991. BUM adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perkebunan sawit yang menghasilkan tandan buah segar. Saat ini sudah memiliki pabrik kelapa sawit yang men

SOP PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PROSEDUR PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA SAWIT NO. PSM/ AGR-KBN / 05 Status Dokumen No. Distribusi   DISAHKAN Pada tanggal    15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama FRM/ JKO-WKM / 15 -00 0 7 Mei 2012 SEJARAH   PERUBAHAN DOKUMEN Tanggal Catatan Perubahan Alasan Perubahan 15/02/2013 Perubahan terjadi pada identitas Perusahaan berupa Logo Prestasi Perusahaan memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 SMM